Ceritaku, Pertama Kali Membuat Blog Pribadi.

Gambar Ilustrasi : Pertama Kali Membuat Blog Pribadi.

Blog Pribadiku, Motivasi Dari Temanku.

Setelah sekian lama keinginanku membuat blog pribadi sempat tertunda, karena belum punya alat pendukung yang cukup dan waktu yang terbatas. Tapi alhamdulillah, sekarang ini di awal tahun 2023 aku berhasil membuatnya. Walau masih sederhana dan belum maksimal seperti blogger-blogger lainnya, kesempatan ini sudah cukup membuatku senang. Sudah lama aku bermimpi ingin punya komputer sendiri dan bisa membuat blog pribadi di rumah. Akan tetapi impianku selalu gagal, karena alasan keterbatasan tadi.

Sebenarnya aku bisa mensiasatinya, dengan merental komputer dan internet di tempat jasa penyewaan. Tapi tak seperti kalau memiliki komputer sendiri di rumah, suasananya akan jauh lebih tenang. Lebih fokus berkonsentrasi, dan tak terganggu oleh hal-hal lain di luar sana. Jadi untuk sementara waktu, aku bangun blogku seadanya dulu. Pelan-pelan sambil belajar, karena semuanya membutuhkan proses dan waktu.

O, iya sobat!. Sebenarnya membuat blog pribadi itu susah-susah gampang, paling tidak kita harus faham dulu apa itu blog. Dan bagaimana cara membuatnya, serta apa saja yang di butuhkannya. Selain itu kita harus faham betul tentang Microsoft World Office, karena membuat blog itu tidak jauh dari menulis. Semua akan gampang bagi mereka yang sudah mahir sobat, tapi mungkin susah bagi orang awam seperti aku ini.

Dulu aku tidak punya niatan untuk membuat blog pribadi, apalagi ikutan di forum-forum para blogger Indonesia. Karena hobbyku suka menulis dan membaca buku di perpustakaan atau internet, temanku menyarankan untuk membuat blog pribadi. Selain aku bisa menyalurkan hobby dan bakatku, aku bisa menulis sesuatu artikel yang menarik disana. 

Temanku memang benar, dan aku rasa itu masuk akal. Yang tadinya aku awam tentang apa itu blog pribadi, justru sekarang aku ingin sekali membuatnya. Motivasi temanku itu tak akan pernah aku lupakan, bahkan jadi inspirasi untukku sampai sekarang. Semangatku untuk membuat dan menulis blog pribadi semakin menggebu, anganku jauh melambung berharap aku cepat maju.

Ada Niat, Pasti Ada Jalan.

Siang itu di warung kopi samping rumahku, tiba-tiba ada yang menepuk bahu kiriku dari belakang. Ternyata Adi teman sekelasku dulu di bangku SMP N 2 Sumberrejo, sengaja datang ingin bertemu denganku. Ia baru saja balik dari luar negeri, sengaja mencariku yang sudah lama tak pernah bertemu. Sejak tamat sekolah, aku kali pertama bertemu dengannya. Antara aku dan Adi memang kehilangan kontak, sejak ia ganti nomor teleponnya. Handphone lamanya hilang sewaktu berangkat ke negeri Gingsen, Korea Selatan. Selama empat tahun itulah, aku dan Adi tak saling mengetahui kabar masing-masing. Yang menyenangkan, siang itu takdir mempertemukanku dengannya.

Gambar Ilustrasi : Ada Niat, Pasti Ada Jalan.

Bagaimana kabarmu kawan?, lama juga kita tak pernah bertemu, tanyanya kepadaku sambil meletakkan bokong duduk di sampingku. Dengan menyeruput kopi yang hampir saja dingin, aku menjawab. Kabarku baik Di!, kamu sendiri bagaimana?. Tanyaku balik padanya. Dengan kebiasaannya sambil cengengesan ia menjawab, baik juga kawanku, Alhamdulillah!, seperti yang kamu lihat sekarang.

Adi anaknya memang cukup cerdas di sekolah dulu, ia terbuka dengan siapa saja walaupun sedikit keras kepala. Aku sangat rileks dan nyaman berteman dengannya, begitu juga teman-teman yang lain. Walaupun Adi anaknya sedikit keras kepala, tapi kemistri persahabatan dengannya terasa muncul. Begitu juga pada teman-teman yang lainnya, mereka merasakan hal yang sama. Apa karena Adi anaknya loss alias santui atau Adi yang suka peduli dan membantu orang lain. 

Apa kamu masih suka menulis kawan?, tanyanya kepadaku dengan tiba-tiba. Masih Di!, aku jawab dengan datar. Memang ada apa? tiba-tiba kamu tanya seperti itu?, balasku dengan raut penasaran. Tidak ada apa-apa kawanku!, aku cuma mau bilang?, surrrttt!, ia sengaja menjeda ucapannya dengan minum es nutrisari kelapa muda yang sejak tadi di pesannya. Mau bilang apa Di!, tanyaku penasaran, sambil menggeser dudukku sedikit yang terasa kurang nyaman sejak tadi. Itu!, kalau kamu masih suka menulis, aku ada laptop yang sudah lama tak pernah di pakai. Masih bagus siiihh! merknya lenovo, kemarin aku beli sebelum berangkat ke luar negeri.

Bagai ketiban es durian se-ember, ketika aku dengar keterangan Adi barusan. Seperti tak percaya, apakah Adi ini serius atau sekedar bercanda saja. Sambil menatap raut mukanya, aku menjawab dengan nada sedikit keras. Boleh Di!, soalnya aku juga belum ada komputer, harapku dengan memelas. Besok kamu ambil ke rumah ya!, aku tunggu jam 9 pagi. Karena jam 10 aku harus ke bandara. Ke bandara! memang kamu mau kemana Di?, tanyaku antusias sekali. Aku hendak berangkat lagi kawan! ke Korea lagi!, maklum TKI broow!, terangnya sambil candain aku. Ke Korea lagi Di!, kan kamu baru saja pulang, kok sudah mau berangkat lagi?, tanyaku sedikit kepo padanya. Ia kawan!, sebetulnya aku sudah dua minggu di rumah, hanya saja aku nginap di rumah nenek Jati Rogo. Kasihan nenek kangen sama aku!, jelasnya padaku. Makanya aku sengaja nemui kamu kawanku, karena besuk aku harus terbang lagi. Iya Di!, timpalku dengan nada lemas, karena sebentar lagi aku tak bertemu denganya lagi. Padahal masih banyak sekali yang ingin aku tanyakan padanya!. Barangkali ada kesempatan buat aku untuk menjadi TKI seperti dia. 

Aku ingat sekali kawan!, kamu suka sekali menulis atau mengarang cerita. Daripada laptopku nganggur, mending kamu pakai selama aku di luar negeri. Siap Di!, terima kasih sebelumnya Di, aku janji akan merawat dan memakainya seperti pesanmu. Tenang kawanku!, santai saja!, yang penting kamu jangan berhenti menulis, aku tunggu artikel dan kabari aku ya!, kawan!. Kemudian Adi mencatat nomor telephone barunya di androidku, setelah meminjam sebentar di sela-sela pembicaraan tadi.

Jangan lupa ya kawan!, besuk pagi jam 9 ambil laptopnya di rumah, aku tunggu ya!. Siap Di!, hati-hati di jalan. Jawabku, setelah menjawab salam darinya yang beranjak pamit hendak pulang. 

Itulah cerita singkat, mengapa sekarang aku bisa membuat blog pribadiku. Karena aku sudah punya komputer sendiri, walaupun itu pinjaman dari temanku si Adi. Sobatku!, Tuhan itu Maha Bijaksana dan Maha Melihat, Tuhan tidak pernah tidur dan selalu memelihara hamba-hambanya. Maha Pengasih serta Maha Penyayang, selalu memberikan jalan kepada hamba yang niatnya tulus, ihklas berserah diri memohon pertolongan-NYA. 

Sobat semua!, jika niatanmu untuk sesuatu yang baik itu tulus, yakinlah Tuhan akan memberimu petunjuk dan jalan. Seperti aku yang selalu gagal membuat blog pribadi karena belum punya komputer sendiri, ternyata Tuhan memberiku jalan melalui Adi temanku. Terima kasih Tuhan, dan terima kasih Adi. 

"Sesuatu Yang Baik Akan Mendapatkan Kebaikan Juga." Kalimat ini yang aku yakini sampai saat ini. Kebetulan waktu itu aku melihatnya di salah satu adegan film India (Bollywood), entah judulnya apa aku kurang faham. Tapi jelas sekali waktu itu aku menyimak, kalimat itu terasa memiliki hawa mistis tersendiri. Tak percaya!, coba sobatku baca sampai tiga kali, seakan kalimat itu memiliki "kekeramatan." tersendiri yang tersirat.

"Hati-hati di jalan Di!, semoga selamat sampai tujuan dan sukses di sana, doaku bersamamu." Balasku dalam chat WA, setelah Adi mengirimkan pesan sebelumnya untuk pamit berangkat ke bandara.

Gita Savitri Devi & Pauline Destinugrainy, Blogger Indonesia Idolaku.

Bicara soal bagaimana hasil pembuatan blog pribadiku, yang aku bangun seadanya menggunakan fitur gratisan di situs blogger milik Google. Seperti yang aku ceritakan sebelumnya, aku masih awam soal bagaimana cara membangun blog pribadi dengan tempalte yang baik. Seperti idolaku blogger kondang Gita Savitri Devi dari Indonesia, yang terkenal dengan "A Cup Of Tea-nya."

Gambar Ilustrasi : Blog A Cup Of Tea.

Wanita umur sekitar 29 tahunan asal Palembang ini sangat cakap dalam hal menulis, banyak sekali pernyataan-perntaannya menui kritik dan menjadi perdebatan oleh nitizen. Seperti di tahun 2021 ia viral dengan pernyataanya di kanal YoTubenya Analisa Channel, yang memilih Childfree atau tidak mempunyai anak. Ia sebutkan anak merupakan tanggung jawab yang besar, 

Gita Savitri Dewi dan suamianya Paul Andere Partohap memilih untuk tidak memiliki buah hati. Masih banyak lagi sih!, pernyataan Gita Savitri Dewi yang menuai kritik. Sobat!, siapa sih? penulis Rentang Kisah ini?, langsung saja sobat! kunjungi blog dan Channel YouTubenya.

Kemudian blogger lainnya yang aku idolakan adalah Pauline Destinugrainy dengan "Desty Baca Buku."-nya. Perempuan bernama lengkap Pauline Destinugrainy Kasi ini sangatlah istemewa. Mulai 2011 ia sudah memposting 785 ulasan di blognya, atau 71 buku yang di bacanya. Berarti dalam 5,14 hari ia mampu meneyelsaikan satu buku untuk di baca, kemudian menerbitkan ulasannya. 

Gambar Ilustrasi : Blog Desty Baca Buku.

Sobat!, blog karya anak Palopo, Sulawesi Selatan "Desti Baca Buku." ini bagus untuk di baca, selain menarik, penulisnya juga konsisten dengan satu topiknya. Yaitu buku dan buku, dan tidak ada topik lain yang bercampur sliweran di sana. 

Fokus Menulis Artikel.

Masalah template tak jadi soal untukku, walau blogku tampilannya masih sederhana semangat menulis tiada duanya. Aku akan tetap menulis dan menulis, karena itu yang terpenting. Semoga aku bisa membuatnya semenarik mungkin dengan orisinil, hingga mampu memikat para pembaca. Karena hanya itu yang aku bisa saat ini, yang lain aku masih berusaha dan belajar. 

Sobat!, aku tak akan pernah kendur atau patah semangat. Aku akan selalu belajar dan terus belajar, sampai aku mampu memberikan manfaat bagi yang lain. Dengan terus menulis artikel di blog pribadiku https://dotsiswoyo.blogspot.com/ aku berambisi untuk maju. Aku tak malu dengan kritik dan saran dari sobatku semua,  "it's no problem" kalau itu memang baik untukku.

Terus terang sobatku semua!. Artikel ini adalah postingan pertamaku. Artikel ini memiliki arti tersendiri, sebagai inspirasi dan motivasi membangun blog pribadiku. Jadi di sini sengaja aku menulis tentang pengalamanku pertama kali membuat blog pribadi. Semua aku ceritakan dengan singkat, sebagai penghantar atau salam perkenalan dari blog pribadiku.

Aku ceritakan apa alasanku gagal! darimana aku mendapatkan inspirasi dan motivasi. Serta siapa blogger Indonesia yang aku idolakan. Tentunya yang terakhir kegembiraan setelah mendapat pinjaman komputer dari temanku. Semua real dan menjadi pengalaman tak akan terlupakan.  

Persiapan Awal Membuat Blog Pribadi.

Dari cerita singkat di atas, tentunya sobat ingin tahu apa saja yang aku persiapkan untuk membuat blog pribadi. Ini sangat recomendit banget, semoga bermanfaat untuk sobat semua.

Ada 11 Persiapan sebagai tahap awal, cieee!, seperti orang bener aja!.

  1. - Niat.
  2. - Tekad.
  3. - Pikiran.
  4. - Bolpoint.
  5. - Kertas.
  6. - Komputer pinjaman.
  7. - Kopi.
  8. - Rokok.
  9. - Obat kesehatan.
  10. - Begadang.
  11. - Semangat.

Terus jangan lupa besuk siangnya pergi ke tukang pijit, biar enakkan dan tetep seger badannya. Karena kesehatan itu penting, dimana "Dalam Tubuh Yang Sehat, Ada Jiwa Yang Kuat." 

Jadillah Pribadi Yang Bijak Tehnologi.

Gambar Ilustrasi : Bijak Tehnologi.

Di era serba digital ini, janganlah sobat menjadi pribadi gaptek, tertinggal seperti aku ini. Usia bukan penghalang untuk menunutut ilmu pengetahuan. Belajarlah selagi sobat memiliki waktu dan sempat, jangan menjadi pribadi menyesal di kemudian hari. 

Sobat! zaman semakin maju berikut tehnologi juga tak mau menunggu, ia selangkah lebih cepat dengan sains-nya yang mampu mengintervensi masa. Dengan kata lain, perubahan signifikan yang terjadi pada peradaban manusia termasuk perubahan zaman itu di pengaruhi oleh sains dan tehnologi. 

Seperti sekarang ini, dulu manusia tak mengenal internet, dengan majunya ilmu pengtahuan akhirnya di temukan juga yang namanya "internet". Cikal bakal tumbuhnya aplikasi-aplikasi canggih seperti saat ini, tanpa internet aplikasi-aplikasi tersebut tak berfungsi. Dari situlah sobat bisa menarik kesimpulan, bahwasanya manusia selalu berinovasi menemukan sesuatu trobosan. Bagaimana aktivitas atau kegiatan manusia itu dapat di jalankan dengan mudah, cepat, tepat dan hemat. 

Menghendaki kebutuhannya yang serba instan, manusia telah sepakat dan konsisten sebagai user atau pengguna yang manja. Kecanggihan sains dan tehnologi telah mengambil peranan disana, hingga ketergantungan manusia terhadapnya bak virus yang menular. Cepat, tepat, tak kenal usia dan kasta.

Sobat!. Dunia digitalisasi sudah menjadi konsep utama memenuhi kebutuhan manusia saat ini. Hingga membuat manusi lena dan jumawa, seperti lupa asal-muasal dari mana sumber kecanggihan ilmu pengetahuan tersebut. Yaitu Tuhan sobat!, Tuhan Yang Maha Kuasa-lah yang mengusakan dan menyempurnakan semuanya. Tanpa kehendak-NYA, secanggih apapun itu ilmu pengetahuan, sains dan tehnologi tak akan berfungsi.

Jadi dari paparanku di atas, aku hanya bermaksud dan sekedar mengingatkan saja. Mari menuntut ilmu pengetahuan sejauh dan setinggi semampu kita, pelajari, mainkan dan jalankan serta ikuti sesuai ritmenya. Manfaatkan canggihnya tehnologi untuk kemajuan kita sesuai kebutuhan, bijaksanakan diri kita terhadapnya. Agar dapat memilih atau memfilternya, mana yang pantas dan baik untuk kita dan mana yang tidak pantas dan harus di buang jauh. Agar kelak tak berdampak negatif pada diri sendiri dan generasi yang akan datang, karena masa depan peradaban manusia ada pada diri manusia itu sendiri.

Demikian sobatku semua!, semoga bermanfaat.

"Menulislah selama itu baik sebagai ekspresi pikranmu, agar jiwamu tak meronta ketika terbelenggu." Mungkin kalimat tersebut pantas sebagai motivasi diri. Gunakan blogger sebagai tempat untuk mengekspresikan pikiran kita, serta dapatkan manfaat lainnya dari produk Google tersebut. Jadilah generasi milenial yang hebat, jangan sampai menjadi generasi sasaran nasehat dan umpat.

Selamat membaca dan tetap semangat.

By : dotsiswoyo.blogspot.com




Komentar